Senin, 15 Desember 2008

Kebaikan kadang kadang disalahartikan


Seperti biasa setiap minggu ke 4 tiap bulannya, saya selalu kedatangan seorang tamu, eks teman sekantor suami, bapak2 yang berumur 50-60 tahunan..
Tamu yang unik, awal2 bapak itu datang bermaksud utk silahturahmi dengan suami yang sudah lama tidak bersua..

1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dst.. selalu di minggu ke 4 bapak itu datang, tentunya dengan melihat keadaaan beliau, saya tergerak memberikan sangu atau sesuatu utk dibawanya pulang.. krn memang bapak itu tidak mempunyai penghasilan..
Tapi lama kelamaan ada yang mengganjal di hati saya, kok sepertinya ini tidak mendidik.. sepertinya bapak itu datang hanya untuk mengambil jatah dari kami.. wah sudah tidak benar ini..

Berembug dengan suami, akhirnya kami putuskan untuk memberikan bapak itu sedikit modal, untuk membuka warung indomie, atau warung kopi kecil2an, apalagi rumah bapak itu depan sekolah, tentu untuk usaha sampingan bisa & lumayanlah.. pikir kami.
Tidak disangka pemberiaan kami ditolak.. walah.. & apa kata bapak itu, katanya pemilik rumah kontrakan yang bapak itu sewa, tidak suka melihat ada warung atau apapun, dibilang merusak pemandangan lah. Masya Allah...
saya pikir itu hanya alasan bapak itu saja karena dengan melihat sepintas, saya rasa bapak itu malas, tidak mau berusaha.. Njagake.. (kata orang jawa)
padahal bapak itu masih punya 2 anak yang harus dibiayai sekolah & kehidupannya.. sebetulnya kalo mau, isterinya juga bisa disuruh jualan gorengan, nasi uduk atau apalah untuk menunjang kehidupan mereka...

Memang lebih baik kami memberikan uang yang sekalian banyak untuk modal usaha, daripada setiap bulan kami menyisihkan untuk diambil bapak itu, yang akhirnya kapan ujungnya kami tidak tahu... sampai kapan itu berlangsung ?? Masya Allah..

Ada juga cerita, seorang tante yang selalu mengeluh.. anaknya belum bayar les lah.. nggak ada uang untuk beli beras lah... pokoknya lah..lah..lah..
Saya ini paling tidak bisa dengar yang beginian.. pasti. walaupun saya sendiri tidak ada, pasti saya ada2in utk menolong tante.
Kenapa kadang2 mensyukuri nikmat Allah itu sulit?, padahal Allah memberikan kita banyak sekali rejeki setiap hari, terutama rejeki kesehatan. Ada ataupun tidak ada, tetap kita harus bersyukur.
Dengan mensyukuri nikmat dari Allah, apapun yang diberikan Allah kepada kita pasti indah rasanya... dan pasti dengan rasa syukur itu, semakin sayang & cinta Allah kepada kita dengan terus memberikan kita jalan & rejeki yang tidak di sangka2.. Hanya Allah yang Maha Bisa.

"Wamayyataqillaha yajj`allahuu makhrojaa
Wayarzughu min haitsu laa yahtasib, wamayyatawakal alallahi fahuwa hasbuhuu
Innallaha baalighul amrih
Qod ja`alallahu likulli syai`ain qodroo."

Ayat 1000 Dinar yang indah..